GUNUNG SLAMET di Jawa Tengah Siap Meletus pada Tahun 2014 - BNPB atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan status Gunung Slamet meningkat ke level waspada. Masyarakat sekitar di peringati oleh BNPD untuk mewaspadai aktifitas gunung tersebut.
Pemerintah yang di bantu sukarelawan dari berbagai aktivis seluruh Indonesia, membantu pindah warga menuju tempat aman. Mereka menyisir jalur warga tinggal maupun jalur pendakian gunung slamet agar tidak adanya korban jiwa.
Pemerintah yang di bantu sukarelawan dari berbagai aktivis seluruh Indonesia, membantu pindah warga menuju tempat aman. Mereka menyisir jalur warga tinggal maupun jalur pendakian gunung slamet agar tidak adanya korban jiwa.
GAMBAR GUNUNG SLAMET |
MISTERI dan MITOS GUNUNG SLAMET
Misteri Gunung Slamet masih menyisakan banyak kisah mitologis. Kali ini soal Satrio Wirang. Dalam ramalan Jayabaya dikatakan setiap Gunung Slamet bergemuruh, Satrio Wirang bakal muncul.Ramala Jayabaya seperti dikutip dalam sejumlah buku dan forum Internet menyebutkan jika Kyai Slamet menunjukkan tanda-tandanya gunung slamet meletus, maka di saat itu akan hadir Satrio Wirang. Tokoh ini bukan nama, tapi julukan bagi seseorang dengan sifat-sifat tertentu.
Primbon.com sempat mengulas tentang sosok ini. Dikutip Solopos.com, Sabtu (13/9/2014), dikatakan Satrio Wirang berkaitan erat dengan Satrio Piningit. Dikatakan, pada saatnya, Satrio Wirang akan muncul setelah Satrio Piningit memenangkan pertempuran dengannya.
Satrio Wirang akan kehilangan banyak pasukan karena pada akhirnya dia kalah. Satrio Wirang berarti atau bermakna seorang pemimpin yang telah bertarung dalam medan peperangan kemudian kalah. Selain kalah, Satrio Wirang ini nanti tetap tidak terima dengan kekalahannya. Kemudian mengajak ke pengikutnya untuk menjegal pemimpin sang pemenang dalam peperangan tadi.
Ada banyak versi dari Satrio Wirang ini. Dari sudut pandang tertentu Satrio Wirang adalah korban sedangkan pada sudut pandang lain, Satrio Wirang bagaikan sosok jahat yang kalah bertarung.
Versi pertama menyebut Satrio Wirang memang tidak sepopuler tokoh Satrio Piningit. Karena dalam kehidupannya selalu difitnah. Namun, dia tetap bekerja keras mengabaikan fitnah yang menimpa dirinya. Hati dan kehidupannya sudah terbiasa dengan fitnah dan cemooh.
Dalam sudut pandang lain, Satrio Wirang dikatakan setelah kalah justru merecoki yang menang. Kemudian satu persatu para prajuritnya yang ikut dalam peperangan akan meninggalkan Satrio Wirang.
Satu hal yang disepakati dua versi tersebut adalah wataknya yang keras dan mudah tersinggung tapi cepat melupakan dan memaafkan kesalahan orang lain pada dirinya.
Rangkuman Hastamitra¸ Kamis (23/5/2014) tentang suluk dalam Kitab Jayabaya mengatakan Satrio Wirang muncul dalam lakon pewayangan Parikesit. Munculnya Satrio Wirang dan sosok pemimpin layaknya Brawijaya ini disusul kemunculan empat pemimpin yang mendampingi Brawijaya dalam memimpin dan membangun negeri ini.
Dua versi ini juga punya tandingan. Ada yang meyakini Satrio Wirang adalah Satrio Piningit. Dia seorang satria yang dipermalukan karena fitnah. Dia tersimpan dalam sejarah nusantara dan akan muncul kembali bila waktunya sudah tiba.
Dia merupakan Satrio Pinilih atau sosok terpilih yang dikehendaki rakyat dan direstui oleh para leluhur nusantara.
Terlepas dari kebenaran ceritanya, legenda letusan Gunung Slamet selalu menyimpan misteri. Sulit diterjemahkan tapi menarik dituturkan.
AKTIVITAS GUNUNG SLAMET 2014 TERBARU MARET 2014
Sutopo Purwo Nugroho (Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB), menyatakan ada peningkatan kegempaan dari aktivitas Gunung Slamet yang berada di lima Kabupaten, yaitu Tegal, Pemalang, Banyumas, Purbalingga dan Brebes. "Semuanya di Provinsi Jawa Tengah," ujarnya, pada Selasa dini hari (11 Maret 2014). Sehingga, PVMBG menaikkan status dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II) terhitung mulai 10 Maret 2014 (pukul 21:00 Wib).
Meningkatannya aktifitas gempa sudah berlangsung sejak 2 Maret 2014 hingga saat ini. Pada tanggal 8 s/d 10 Maret 2014 saja, sudah tercatat 441 gempa hembusan dan sembilan kali gempa vulkanik dangkal. "Kepala PVMBG telah melaporkan kenaikan status ini kepada Kepala BNPB," jelas Sutopo.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak panik. "Masyarakat, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah Gunung Slamet," paparnya. Tindakan yang perlu dilakukan BPBD sehubungan dengan naiknya status waspada adalah penyuluhan, sosialisasi, penilaian bahaya, pengecekan sarana dan pelaksanaan piket terbatas.
Sejarah letusan Gunung Slamet berlangsung sejak abad 19. Awalnya sering mengalami erupsi skala kecil. Aktivitas terakhir adalah pada Mei-Juni 2009 yang mengeluarkan lava pijar.
Menurut pantauan saat ini ada satu gunung berstatus Awas (level IV) yaitu Sinabung, tiga berstatus Siaga (level III), yaitu Karangetang, Lokon, Rokatenda. Dan 19 gunung berstatus Waspada yaitu Slamet, Kerinci, Kelud, Raung, Ibu, Lewotobi Perempuan, Ijen, Dieng, Gamkonora, Anak Krakatau, Soputan, Sangeangapi, Papandayan, Gamalama, Bromo, Semeru, Talang, Marapi dan Dukono.
"Cuaca Gunung Slamet hari ini terang, angin juga tenang. Gunung masih terlihat terhalang kabut," kata Kepala PPGA Gunung Slamet, Sudrajat saat dihubungi Kompas.com dari Kota Semarang, Sabtu (12/9/2014).
Saat kondisi cerah, kata Sudrajat, terlihat asap putih tipis di atas ketinggian 200 meter yang melaju ke arah barat atau ke arah Brebes. Dari sisi kegempaan, Gunung Slamet tercatat hanya mengeluarkan 18 kali embusan. "Meski begitu, kondis Gunung Slamet tetap dalam keadaan siaga," paparnya.
Pada laporan hari Sabtu pagi, pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, Gunung Slamet masih terhalang kabut, saat cerah teramati embusan asap putih tipis setinggi 50-100 meter dari puncak dan condong ke barat. Dari sisi kegempaan, terjadi 44 kali gempa embusan dan enam kali gempa tremor.
Sementara berdasar pantauan dari Tim Rescue Badan SAR Nasional (Basarnas) Kantor SAR Semarang yang bersiaga di desa Gambuhan, aktivitas Gunung Slamet cenderung menurun dan stabil.
Kepala Kantor SAR Semarang Agus Haryono mengatakan, aktivitas Gunung Slamet pagi ini terlihat lebih landai.
"Berdasarkan pengamatan kami di Gambuhan sejak pukul 24.00 WIB sampai dengan pagi ini tidak terdengar letusan. Hanya beberapa kali terlihat lava pijar tapi relatif kecil sekali. Bahkan pagi ini clear, hanya teramati dua titik api kebakaran hutan", ujar Agus dalam siaran persnya yang diterima Kompas.com, Sabtu, (13/9).
Sejak aktivitas Gunung Slamet meningkat, pihak SAR telah mengerahkan personel untuk bersiaga di lima Kabupaten yang terdampak, Banyumas, Purbalingga, Tegal, Brebes dan Pemalang.
Itu lah liputan berita tentang GUNUNG SLAMET di Jawa Tengah Siap Meletus pada Tahun 2014 dan aktifitas beberapa gunung lainnya di Indonesia. Semoga keadaan gunung slamet beserta Tanah Air ini baik-baik saja, tidak selalu tertimpa musibah, AMien. Ikuti terus info gunung slamet terbaru dari blog kami.
BERITA GUNUNG SLAMET PURBALINNGA TERKINI SEPTEMBER 2014
Aktivitas vulkanik Gunung Slamet dalam enam jam terakhir berjalan lebih tenang. Demikian hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet (PPGA), Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, dalam laporan harian, Sabtu, 13 September 2014 pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB."Cuaca Gunung Slamet hari ini terang, angin juga tenang. Gunung masih terlihat terhalang kabut," kata Kepala PPGA Gunung Slamet, Sudrajat saat dihubungi Kompas.com dari Kota Semarang, Sabtu (12/9/2014).
Saat kondisi cerah, kata Sudrajat, terlihat asap putih tipis di atas ketinggian 200 meter yang melaju ke arah barat atau ke arah Brebes. Dari sisi kegempaan, Gunung Slamet tercatat hanya mengeluarkan 18 kali embusan. "Meski begitu, kondis Gunung Slamet tetap dalam keadaan siaga," paparnya.
Pada laporan hari Sabtu pagi, pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, Gunung Slamet masih terhalang kabut, saat cerah teramati embusan asap putih tipis setinggi 50-100 meter dari puncak dan condong ke barat. Dari sisi kegempaan, terjadi 44 kali gempa embusan dan enam kali gempa tremor.
Sementara berdasar pantauan dari Tim Rescue Badan SAR Nasional (Basarnas) Kantor SAR Semarang yang bersiaga di desa Gambuhan, aktivitas Gunung Slamet cenderung menurun dan stabil.
Kepala Kantor SAR Semarang Agus Haryono mengatakan, aktivitas Gunung Slamet pagi ini terlihat lebih landai.
"Berdasarkan pengamatan kami di Gambuhan sejak pukul 24.00 WIB sampai dengan pagi ini tidak terdengar letusan. Hanya beberapa kali terlihat lava pijar tapi relatif kecil sekali. Bahkan pagi ini clear, hanya teramati dua titik api kebakaran hutan", ujar Agus dalam siaran persnya yang diterima Kompas.com, Sabtu, (13/9).
Sejak aktivitas Gunung Slamet meningkat, pihak SAR telah mengerahkan personel untuk bersiaga di lima Kabupaten yang terdampak, Banyumas, Purbalingga, Tegal, Brebes dan Pemalang.
Itu lah liputan berita tentang GUNUNG SLAMET di Jawa Tengah Siap Meletus pada Tahun 2014 dan aktifitas beberapa gunung lainnya di Indonesia. Semoga keadaan gunung slamet beserta Tanah Air ini baik-baik saja, tidak selalu tertimpa musibah, AMien. Ikuti terus info gunung slamet terbaru dari blog kami.